Serah Terima dan Peresmian Kegiatan DAK Bidang Air Minum, DAK Bidang Sanitasi dan Hibah Air Limbah Setempat (HALS) Kabupaten Wonosobo Tahun 2024.
Wonosobo, 31 Desember 2024
Pembangunan Prasarana Sanitasi dan Air Minum menjadi target utama pemerintah Kabupaten Wonosobo dalam rangka mempercepat penanganan akan kebutuhan sanitasi dan air minum bagi masyarakat dan juga memberikan akses air minum dan sanitasi yang layak bagi masyarakat sehingga terwujud masyarakat dan lingkungan yang bersih.
Sebagai Kabupaten dengan predikat kabupaten termiskin dan terburuk dalam hal sanitasi Kabupaten Wonosobo berupaya untuk meningkatkan anggaran baik dari pusat maupun daerah dalam upaya meningkatkan capaian akses sanitasi dan juga air minum. Salah satunya adalah dengan kegiatan DAK Bidang air minum dan sanitasi dan juga Hibah Air Limbah Setempat yang bersumber dari APBN.
Untuk capaian air minum sampai pada tahun 2024 Kabupaten Wonosobo sudah mencapai 92% akses air minum dengan estimasi 45,39 akses aman layak sedang untuk sanitasi 24,83% belum layak, 75,17 layak dan 2,14 aman.
Terkait kegiatan air minum dan sanitasi di Kabupaten Wonosobo peran DPUPR sebagai dinas teknis telah melakukan berbagai pembangunan dibidang sanitasi dan air minum yaitu dengan pembangunan prasarana sanitasi IPAL Komunal dan jaringan perpipaan sampai SR, Septiktank Komunal 5-10 KK dan jaringan perpipaan sampai ke SR, Septiktank Individu, dan pembangunan prasarana Air Minum berupa, Broncaptering, Reservoar, dan jaringan perpipaan sampai ke SR.
Pembangunan prasarana sanitasi dan air minum yang dilaksanakan tahun 2024 ini bersumber dari dana DAK , dana Hibah Air Limbah Setempat (HALS) pusat, APBDes dan juga ada swadaya masyarakat.
Pada Tahun Anggaran 2024 Kabupaten Wonosobo berupaya untuk meningkatkan anggaran baik dari pusat maupun daerah dalam upaya mempercepat capaian akses 100% air minum dan sanitasi. Salah satunya adalah dengan kegiatan Dana Alolasi Khusus (DAK) Bidang Air Minum dan Sanitasi dan Hibah Air Limbah Setempat yang bersumber dari APBN dengan total anggaran sebesar Rp. 31.549.000.000,- yang dialokasikan untuk 80 lokasi kegiatan.
Kegiatan pembangunan prasarana sanitasi tahun 2024 yang dilaksanakan dengan dana DAK sebanyak 40 lokasi , dengan rincian 3 lokasi pembangunan IPAL Komunal dan jaringan perpipaan, 18 lokasi pembangunan septicktank komunal 5-10 KK, serta 19 lokasi pembangunan septicktank individu dengan total anggaran DAK sebesar 14.250.000.000,-. Sedangkan dari dana Hibah Air Limbah Setempat (HALS) membangun septicktank individu di 19 lokasi dengan anggaran 3.174.000.000,-, serta Sharing agaran dana desa sebesar Rp. 2.138.000.000,-. Dengan begitu total anggaran dana total anggaran kegiatan sanitasi di Kabupaten Wonosobo sejumlah Rp.19.562.000.000,- dengan output 7092 Sambungan Rumah (SR).
Kegiatan pembangunan prasarana air minum tersebar di 21 titik lokasi dengan anggaran DAK sejumlah Rp. 14.125.000.000,-, sharing anggaran dana desa Rp. 1.584.000.000,-, dan incase swadaya Masyarakat sementara terkumpul Rp.325.100.000,- . Dengan begitu total anggaran dana DAK, dan APBDdes dan juga sharing dan swadaya masyarakat sejumlah Rp. 16.304.100.000,- dengan output 4534 Sambungan Rumah (SR).
Dengan beban target percepatan akses Air Minum dan Sanitasi yang tinggi tentunya diperlukan kepedulian semua pihak yang terlibat baik dari sisi kebijakan maupun penganggaran. Sehingga diperlukan kolaborasi semua pihak dari mulai Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Desa, Dunia Usaha dan masyarakat. Bahkan Kegiatan Dana Alolasi Khusus (DAK) Bidang Air Minum dan Sanitasi serta Hibah Air Limbah Setempat n(HALS) Tahun Anggaran 2024 sanggup menggalang dana dari Pemerintahan Desa dan swadaya Masyarakat sebanyak Rp. 1.909.100.000,-
Melalui pola kolaborasi yang baik Kegiatan Dana Alolasi Khusus (DAK) Bidang Air Minum dan Sanitasi serta Hibah Air Limbah Setempat (HALS) dengan anggaran dana desa dan juga incase masyarakat, dari hasil SR yang terlayani berhasil melampaui target output kegiatan yang ditetapkan yaitu Air Minum sebanyak 3.741 SR menjadi 4.534 SR dan Sanitasi sebanyak 2.269 SR menjadi 7.092 SR.
Melihat perjuangan rekan-rekan dalam proses pembangunan, besarnya anggaran dan banyaknya output yang dihasilkan, kami mengharapkan peran serta yang lebih maksimal lagi dari Pemerintahan Desa dan Kelompok Pemanfaat Pemelihara (KPP/BPSPAMAS) dalam proses pemeliharaan prasarana terbangun agar keberlanjutan program dapat dipertahankan.
Begitupun DPUPR akan selalu memberikan pendampingan dalam pengelolaan serta mencoba memanfaatkan setiap program pusat sebagai strategi untuk mempercepat dan menambah akses sanitasi layak di Kabupaten Wonosobo.